Cara memilih tukang bangunan ada beberapa tips yang perlu kita ketahui untuk membangun rumah yang telah memiliki keahlian dan pengalaman minimal cukup memadai dan maksimalnya mengharapkan mendapatkan tukang bangunan yang sudah sangat terampil di dalam melaksanakan pekerjaan bangunan mulai dari nol hingga ke tahap finishing.

Berikut ini tips yang bisa anda pertimbangkan untuk memilih tukang bangunan yang IDEAL :

1. Carilah tukang bangunan yang yang usianya tidak terlalu muda mungkin idealnya yang berusia sekitar 25 – 40 tahunan yang biasanya cukup stabil, matang, dan cukup dalam hal pengalamannya, jika anda memilih tukang yang berusia lebih dari 40 tahun walaupun pengalamannya sudah segudang maka kemungkinan besar kemampuan fisiknya, kontrol otaknya dan produktivitas kerjanya sudah mulai menurun dan cocoknya dia menjadi seorang mandor dari pada menjadi tukang, Dan jika anda memilih tukang bangunan yang masih sangat muda bisa di pastikan segi skillnya, pengalamannya, sikap kedewasaannya, masih kurang baik.

2. Carilah tukang yang karakternya serius, ciri-cirinya : tukang tersebut tidak banyak bicara, tapi lebih banyak tekun bekerja,jangan sekali memilih tukang yang banyak bicara biasanya dia hobby mengobrol, sehingga waktu kerja menjadi kurang efektif karna banyak mengobrol sambil bekerja akan menyita waktu pekerjaan.

3. Hindari memilih tukang yang “ bermulut besar ” atau tukang yang suka membangga-banggakan dirinya, kemampuannya, atau pengalamannya, jangan terlalu percaya dengan promosi diri yang berlebihan dari si tukang, bisa-bisa anda jecewa di kemudian.

4. Carilah tukang yang jujur, agak sulit memang untuk menilai kejujuran seseorang, apalagi yang baru kita kenal. Mungkin anda bisa tes kejujurannya dengan cara memantau pekerjaan mereka secara diam-diam dan anda mengetahui apa yang sedang si tukang kerjaan apakah benar-benar sedang tekun bekerja ataukah lebih banyak istirahatnya, misalnya banyak berhenti kerja sejenak atau merokok sejenak, dari pengamatan secara diam-diam ini anda akan mengetahui dia bertanggung jawab dalam pekerjaannya atau tidak.

Atau salah satu tes lagi, ketika pembayaran upah berilah dia uang lebih, dan anda pura-pura tidak tahu kelebihan itu, apabila si tukang mengembalikan kelebihan uang tersebut berarti dia cukup jujur, dan boleh di coba beberapa kali untuk mengujinya.

5. Jangan memilih tukang yang kelihatannya pelupa dan sembrono, karna dapat menyebabkan kesalahan kerja yang bisa merugikan anda karna harus mengeluarkan uang lebih untuk mengulangi pekerjaan , membeli material lagi dan membayar upah si tukang tersebut.

6. Carilah tukang yang bisa mengerti mengenai gambar kerja/gambar arsitektural, juga agar terhindar dari kesalahan dalam pelaksanaan pekerjaannya.

7. Pilihlah tukang yang memiliki tingkat kepatuhan yang cukup baik, artinya jika kita memberikan arahan mengenai apa yang anda inginkan/ mengenai pekerjaan yang harus dikerjakan. Si tukang segera mengerjakan tersebut tanpa menunda nundanya atau tanpa mengintrupsi anda secara provokatif karna walaupun alasan itrupsinya mungkin benar menurut pengalamannya / secara teknis namun dia harus ingat bahwa anda lah majikannya, anda lah pula yang mengetahui kemauan dan kemampuan anda sendiri dalam hal yang berkaitan proyek bangunan anda, misalnya, anda sudah menghitung sfek dan volume kerja proyek bangunan anda adalah seperti rencana anda namun tukang anda menyarankan untuk mengganti spek bangunan dengan material yang lebih mahal dari spek sudah anda rencanakan, dan juga menyarankan anda menambah volume pekerjaan lebih dari yang anda telah hitung. Tentunya itu akan menyebabkan pembengkakan biaya bangunan anda pula dan jika tidak terdanai maka bangunan anda malah tidak selesai karna kehabisan dana.

8. Pilihlah tukang yang tingkat intelektualnya cukup, maksudnya meskipun Cuma tamatan sd, atau smp, tapi kita bisa melihat dari sikap, cara bicara, caranya menyampaikan ide-idenya, serta melihat dari kinerjanya yang menggambarkan bahwa dia memiliki tingkat kecerdasan yang cukup, secara non formal, khusunya di bidang pekerjaannya. Wajiblah seorang tukang bangunan bukan seorang yang buta huruf, penting itu! untuk menghindari kesalahan kerja pula.
9. Jangan sekali-kali memilih tukang yang suka mengkonsumsi MIRAS atau NARKOBA, tukang yang seperti ini tentunya bukan hanya bisa mengacaukan pekerjaan di proyek anda tapi juga bisa membahayakan dirinya dan orang-orang disekitarnya apabila dia sedang “memakai” disaat melakukan pekerjaannya, tentu saja dia tidak bisa mengontrol penuh sikap, perilaku dan pekerjaannya pada saat dia “mabuk” dia bisa melakukan kesalahan/ kelalaian kerja yang dapat menyebabkan kerusakan, ataupun kecelakaan kerja dirinya maupun rekan sekerjanya, ataupun orang-orang yang berada di sekitarnya.

10. Pilihlah tukang yang bisa bekerja baik walaupun secara individu/ mandiri tanpa terlalu mengandalkan bantuan pembantu tukang, karna inipun dapat mempercepatwaktu pekerjaan, dari pada tukang yang “manja” artinya di dalam bekerja dia lebih banyak di bantu oleh kenek/ pembantu tukang, atau tukang yang lainnya, dari pada mengerjakannya sendiri (padahal) dia (mampu). Tukang yang “manja” begini malah banyak menghambat pekerjaannya sendiri dan juga pekerjaan rekan-rekan sekerjanya sehingga bisa memperlambat waktu penyelesaian pekerjaan.

11. Jika memungkinkan untuk anda bisa memilih, maka pilihlah tukang yang cukup religius/ taat beribadah, misalkan, walaupun sibuk bekerja dia tidak pernah melewatkan waktu menunaikan sholat 5 waktu (jika muslim). Karna tukang yang sepertinya , umumnya berprilaku baik, disiplin, bertanggung jawab, dan tekun didalam pekerjaannya, mungkin karna pengaruh jiwanya yang religius memberikannya tambahan motivasi dan energi positif didalam melaksanakan pekerjaannya. Dan hasil pekerjaannya pun nantinya akan lebih banyak mengandung keberkahan, tapi jangan pula point ini di jadikan patokan sebab tergantung juga pada kinerja si tukang tersebut, walau seorang tukang yang rajin sholat misalnya, namun pekerjaannya lambat, tetap saja anda yang rugi apalagi sistem pekerjaannya adalah sistem upah harian.