fbpx

Sebagai pasangan muda atau keluarga kecil yang masih mengontrak atau tinggal di rumah orang tua, tentunya sangat ingin segera memiliki rumah sendiri. Hal ini nampaknya semakin hari menjadi semakin sulit, karena harga rumah semakin tinggi. Apakah mungkin dengan penghasilan pas-pasan bisa memiliki rumah? Jawabannya adalah tergantung individu masing-masing, karena kemampuan dan keinginan hanya anda sendiri yang bisa menilai. Tapi kami yakin, selama kita terus berikhtiar dan berdoa, hal itu pasti akan terwujud. Karena tuhan maha memberi.

Sekarang banyak pengembang-pengembang yang menawarkan rumah KPR, dan hal ini menjadi solusi bagi keluarga yang belum bisa memiliki rumah. Dengan angsuran sekitar mulai dari Rp.750.000 perbulan selama 15 atau 20 tahun kita bisa memiliki rumah. Memang sangat lama menunggu rumah tersebut benar-benar menjadi milik kita. Tapi dengan alasan utama dari kebanyakan orang yaitu “daripada ngontrak mending KPR”, memang,…. kalau kita pikir-pikir iya juga sih

Jadi, ketika kita sudah benar-benar bulat akan mengambil rumah KPR dan sudah mengetahui konsekuensinya. Maka langkah selanjutnya adalah memilih rumah yang akan kita beli dan kita huni kelak.

Berikut ini adalah tips yang mungkin berguna bagi anda dalam memilih rumah:

  1. Pastikan rumah yang anda beli tidak berada di lokasi banjir.

Jika anda memilih tinggal di kota jakarta, maka masalah banjir adalah hal yang paling utama. Hingga saat ini, pemerintah propinsi DKI pun masih memutar otak untuk menangani banjir.

 

  1. Memiliki sumber air bersih yang berkualitas bagus.

Air adalah masalah terpenting dalam kehidupan, bagaimana jika air yang kita konsumsi buruk? Dan bagaimana keberadaan air jika musim kemarau tiba?.

 

  1. Memiliki akses yang bagus

Banyak dari kita yang memilih untuk mengambil perumahan yang berada di pinggiran kota, meskipun kerja di tengah kota. Mengapa? Alasannya adalah, untuk menghindari kejenuhan dan keruwetan kota, tapi yang perlu di garis bawah adalah perumahan tersebut memiliki akses transportasi yang bagus

 

  1. Dekat dengan fasos (fasilitas sosial) dan fasum (fasilitas umum)

Sebagai contoh, ketika anda atau keluarga anda sakit maka fasilitas umum seperti rumah sakit & puskesmas akan menjadi sangat penting. Jadi kita harus survey terlebih dahulu apakah rumah yang akan kita tempati nanti dekat dengan sekolah, rumah sakit, pusat perbelanjaan atau fasilitas-fasilitas yang lainnya.

 

  1. Lokasi rumah di dalam atau di luar cluster

Jika anda adalah pasangan muda yang masih memiliki anak kecil, maka membeli rumah di dalam cluster adalah salah satu solusi aman untuk merawat dan mendidik anak anda. Biasanya didalam cluster ada satpam untuk menjaga cluuster tersebut.

 

  1. Arah hadap rumah

Jika rumah anda ingin terkena sinar matahari pagi, maka yang kita pilih adalah rumah yang menghadap ke timur. Jika sinar matahari pagi mudah masuk ke rumah kita, maka rumah kita tergolong rumah yang sehat. Jika sulit mendapatkan rumah yang menghadap timur, maka kita bisa melihat bukaan pada rumah tersebut, apakah memungkinkan sinar matahari bisa masuk ke dalam rumah.

 

  1. Memiliki ventilasi udara yang bagus

Rumah yang sehat adalah rumah yang memiliki siklus pergantian udara didalam rumah setiap hari, jika udara kotor tetap berada didalam rumah maka bagian dalam rumah akan lembab dan menimbulkan banyak penyakit. Rumah yang memiliki cukup ventilasi akan dengan berkala mengganti udara kotor dengan udara yang bersih setiap harinya.

 

  1. Kedekatan dengan taman

Taman adalah salah satu tempat kita untuk bersosialisasi. Jika kita bosan terus berada di dalam rumah, maka taman adalah salah satu tempat untuk mengusir kebosanan kita.

 

  1. Mencari tahu siapa tetangga kita nanti

Tetangga adalah salah satu faktor lingkungan yang mempengaruhi kehidupan keluarga nanti. Jadi anda harus memastikan tetangga kita adalah orang baik.

 

Sekian tips-tips memilih rumah dari arsitekhijau.com, jika anda ingin menambahkan silahkan berbagi disini.

Terima kasih

 

 

Ariful/dari berbagai sumber